Pendeta Saifudin Sebut Gus Dur Tidak Pernah Shalat Pasca dilengserkan Jadi Presiden

Pendeta Saifudin Sebut Gus Dur Tidak Pernah Shalat Pasca dilengserkan Jadi Presiden

JEPANG JUARA – Nama Pendeta Saifudin Ibrahim kembali muncul ke permukaan. Kabar sebelumnya yang meminta 300 ayat Al Quran dihapus kini kembali berulah. Kabar terbaru mengungkapkan bahwa Gusdur, Presiden ke 4 Indonesia tidak pernah shalat lagi pasca dilengserkan karena sakit hati.

Saifudin Ibrahim mengatakan hal itu dalam sebuah video di sosial media yang terekam di akun TikTok @epiyanto179.

Gusdur katanya tidak shalat setelah lengser

Secara terang-terangan Saifudin Ibrahim mengatakan bahwa Presiden yang dilengserkan tersebut tidak shalat setelah turun jadi presiden.

“Gus Dur itu sudah tidak pernah salat lagi setelah dia turun jadi presiden,” ucap Saifudin Ibrahim.

Pendeta yang murtad tersebut menegaskan bahwa apa yang disampaikannya itu benar bahwa Gus Dur tidak shalat lagi karena sakit hati setelah diturunkan jadi Presiden.

“Oh iya, iya, ketika ia salat dan takbir Allahu akbar. Dia ingat Akbar Tanjung, sakit hati. Amin, ingat Amien Rais. Makanya Gus Dur tidak pernah salat lagi sampai sekarang,” kata Saifudin Ibrahim.

Ucapan dari Pendeta Saifudin sontak membuat siapapun geram dengan tindakannya yang menyinggung presiden ke 4 Indonesia tersebut. Hampir sebagian orang tidak terima dengan pernyataan kontroversi dari pria yang kini tinggal di Amerika Serikat tersebut.

Komentar Warganet

“Banser mana woy, kepolisian katanya udak koordinasi sama FBI. Tapi kenapa belum ketangkap juga,” kesal akun @faizeka**.

“Astagfirullah, naudzunindalik ya Allah,” ucap akun @nurhani**.

“Cepet bergerak pak polisi biar umat Islam ini tidak terpancing,” ungkap akun @alek_comma**.

“Saya sebagai pemeluk agama Kristen, merasa ini bukan menunjukkan sikap kasih sebagai orang Kristen,” sahut akun @xsapoe**.

“Monggo Mbak Yeni perlu di kasih pelajaran pendeta ini mbak,” timpal akun @slemshe**.

Kontroversi lain Pendeta Saifudin

Pendeta Saifudin yang sebelumnya pernah menganut agama Islam juga meminta kepada Menteri Agama agar 300 ayat Al Quran dihapus.

Menurutnya, dari 300 ayat Al Quran tersebut memicu paham radikalisme di Indonesia.

Buntut dari pernyataan kontroversinya itu. Kini Pendeta Saifudin Ibrahim telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus penistaan agama di Indonesia. Sayangnya, keberadaan Syaiffudin Ibrahim di Amerika Serikat saat ini masih belum terdeteksi.